Senin, 05 Desember 2011

ASKEP TROMBOSITO PENIA


TROMBOSITO PENIA

A.    PENGERTIAN
            Trombosito Penia adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit yang berisi kulasi di darah. Hal ini disebabkan karena trombosit tidak / kurang diproduksi sum-sum tulang atau karena kerusakan trombosit pada sirkulasi darah.

             Idiopatik Trombosito Penia Purpura merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya perdarahan yang tanpa diketahui penyebabnya. Idiopatik berarti penyebab yang tidak diketahui. Trombosit penia merupakan keadaan dimana trombosit kurang dari normal, di bawah 100.000 mm3. Keadaan trombosito penia menyebabkan perdarahan spontan jika jumlah trombosit kurang dari 20.000 mm3 yang dapat masuk ke system saraf pusat, otot, dan persendian.

B.     ETIOLOGI
Penyebab ITP tidak diketahui, tetapi diyakini hal ini disebabkan oleh Autoimun. Normalnya sistem imun membentuk antibodi yang berperan dalam melawan antigen yang masuk dalam tubuh. Pemberian obat-obatan sulfa, kondisi sistem lupus eritromatosus dan kehamilan merupakan penyebab ITP. Adanya infeksi karena virus memicu reaksi umum yang ternyata merusak trombosit.

C.     PATOFISOLOGI
Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena faktor tertentu seperti Autoimun, maka akan terjadi kerusakan trombosit. Sehingga masa hidupnya berkurang menjadi 1 – 3 hari atau kurang. Keadaan ini ysng kemudian menimbulkan berkurangnya trombosit dalam sirkkulasi darah (TROMBOSITO PENIA).

D.    TANDA DAN GEJALA
Banyak pasien yang menderita Trombosito Penia tanpa gejala, Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh. Menstruasi yang banyak, Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi. Muntah darah dan batuk darah, Perdarahan Gastro Intestinal, Adanya darah dalam urin dan feses, Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.

E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah lengkap. Sel darah putih dan merah normal. Trombosit menurun di bawah 100.000 mm3, sering sampai kurang dari 20.000 mm3. Bleeding Time memanjang dengan waktu pembekuan normal. Pemeriksaan BMP (Bone Marrow Pungion), menunjukan meningkatnya megakariositik.

F.      PENATALAKSANAAN
1. Tujuan penataklasanaan ITP adalah menjaga agar jumlah trombosit dapat di     tingkatkan, mencegah terjadinya perdarahan.
2. Pemberian kortikosteroid seperti Prednison.
3. Pemberian immune Globulin, kombinasi dengan plasmapheresis.
4. Splenektomi
5. Mengatasi infeksi
6. Tranfusi trombosit.

G.    ASUHAN KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
-Riwayat perdarahan
-Pemeriksaan adanya petekhie, perdarahan hidung, dan saluran cerna.
- Jumlah trombosit yang menurun.

2.      Diagnose Keperawatan
a.       Resiko tinggi injuri berhubungan dengan meningkatnya resiko perdarahan sekunder menurunya jumlah trombosit.
b.      Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan perdarahan intadermal, petekhie, dan purpura.
3.      Intervensi keperawatan
a.       Resiko tinggi injuri berhubungan dengan meningkatnya resiko perdarahan sekunder menurunya jumlah trombosit.
Tujuan :
Pasien terhindar dari perdarahan, ditandai tidak adanya tanda – tanda perdarahan, tekanan darah dalam batas normal, trombosit dalam batas normal.
Rencana Tindakan Rasional
- Observasi tanda-tanda perdarahan seperti petekhie, epistaksis, perdarahan pervagina atau rectal.
- Beri kompres dingin dengan menggunakan es
- Anjurkan pasien untuk hati-hati menggosok gigi dan gunakan sikat gigi yang lembut.
- Jelaskan pada pasien dan keluarga, tanda dan gejala perdarahan berat, dan perdarahan akut
- Berikan tranfusi darah sesuai program. - Mendeteksi dini adanya perdarahan.
- Meningkaykan pembekuan darah pada tempat luka atau memar.
- Mencegah peradangan.
- Jika pasien dan keluarga mengatahui diharapkan mereka berpartisipasi dalam perawatan diri dan menerima respons dalam menjaga kesehatan.
- Memenuhi kebutuhan darah dan meningkatkan oksigenase pada jaringan.

b.      Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan perdarahan intadermal, petekhie, dan purpura.
Tujuan :
Kerusakan integritas kulit pasein tidak meluas atau berkurang, deteksi dini pengobatan terhadap perdarahan.
Rencana Tindakan Rasional
-                OBS dan catat keadaan kulit pasien seperti adanya petekhie, purpura, dan
memar.
-
          Beri es atau agen topikal pada daerah yang memar.
-           Hindari penggunaan alat-alat invasive jika meningkat.
-           Jelaskan pada pasien dan keluarga tindakan yang mungkin dilakukan jika terjadi perdarahan. - Mendeteksi dini adanya perdarahan dan melaksanakan tindakan lebih awal.
-           Meningkatkan pembekuan darah pada tempat yang luka / memar.
-
          Mencegah terjadinya perdarahan.
-           Pasien dan keluarga kooperatif dalam keperawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar